[Chorus]
Dengarkanlah Kisah Cinta Liya
Gadis idamanku zaman remaja
Jalannya tak semanis cinta biasa
Namun akhirnya terus berbunga
Cinta lahir dari rasa benci
Cinta lahir dari sebuah puisi
Namun kisah tak kekal selamanya
Cuma ia sewaktu remaja
[Verse 1]
Mentari cerah, beralun kicauan burung meriah
Aku teringat indahnya zaman sekolah
Disana terlihat sekumpulan gadis popular
Diatas anjung pula terlihat kumpulan gangster
Hari pertama biasa hari kenalan
Sorang persorangan nama diperkenalkan
Terdapat ramai gadis manis dalam kelasku
Bagai sekumpulan ratu cantik sedang beratur
Mata lekat pada seorang gadis bernama Liya
Ramai jejaka disekolah gaduh rebutkan dia
Tahunya begitu aku terus buang harapan
Tak mahuku jadi mangsa gugur kerna perempuan
Namun terkejutku dengar cerita yang dah tersebar
Liya terpikat padaku ingin ku jadi pacar
Tiba-tiba Tina kata jangan terus percaya
Liya cuma tunjuk dia boleh pikat semua jejaka
[Chorus]
Dengarkanlah Kisah Cinta Liya
Gadis idamanku zaman remaja
Jalannya tak semanis cinta biasa
Namun akhirnya terus berbunga
Cinta lahir dari rasa benci
Cinta lahir dari sebuah puisi
Namun kisah tak kekal selamanya
Cuma ia sewaktu remaja
[Verse 2]
Sah memang benar
Liya dah dicabar
Kalau dapat aku dalam satu minggu menang besar
Kalau kalah
Liya kena hukum
Beli makanan tuk kawan-kawan sedia maklum
Dari hari Isnin Liya mulakan strategi
Dia cuma ada masa dalam lima hari
Liya dekat padaku duduk disebelah
Mintak aku tulis puisi untuk letak dalam majalah
Aku kata boleh saja sambil beri muka selamba
Esok hantar kalau idea sudah ada
Loceng pun berbunyi lalu aku terus beredar
Tinggalkan Liya dibelakang dengan muka kecewa
Tinggal satu hari godaannya tak ku layan
Liya putus asa dan tunjukkan muka bosan
Liya kata tak pernah dia jumpa orang sepertiku
Sombong, mengada-ngada, jual mahal nanti tak laku
[Chorus]
Dengarkanlah Kisah Cinta Liya
Gadis idamanku zaman remaja
Jalannya tak semanis cinta biasa
Namun akhirnya terus berbunga
Cinta lahir dari rasa benci
Cinta lahir dari sebuah puisi
Namun kisah tak kekal selamanya
Cuma ia sewaktu remaja
[Verse 3]
Dan hari itu aku hantar puisi dimejanya
Puisi tentang cinta yang bukan mainan semata
Disituku tulis bahwa aku tahu niatnya
Namun tetap ku luahkan rasa cintaku padanya
Liya mula sedar dan memohon maaf padaku
Tapi dalam mainan dia benar cinta padaku
Cuma terlalu payah egonya untuk mengaku
Tapi ku tak kisah yang berlalu biar berlalu
Dan yang pasti cinta kami mula bersemi
Ponakan asmara disirami setiap hari
Ramai tak percaya kata Liya sudah berubah
Perubahan gadis terpopular dalam sekolah
Liya serahkan cintanya hanya cuma untuk diriku
Lalu ramai benci ramai pula rasa cemburu
Budak lapor kami berduaan di tempat sunyi
Hingga kami dibuang sekolah dan tak pernah jumpa lagi
[Chorus]
Dengarkanlah Kisah Cinta Liya
Gadis idamanku zaman remaja
Jalannya tak semanis cinta biasa
Namun akhirnya terus berbunga
Cinta lahir dari rasa benci
Cinta lahir dari sebuah puisi
Namun kisah tak kekal selamanya
Cuma ia sewaktu remaja
Dengarkanlah Kisah Cinta Liya
Gadis idamanku zaman remaja
Jalannya tak semanis cinta biasa
Namun akhirnya terus berbunga
Cinta lahir dari rasa benci
Cinta lahir dari sebuah puisi
Namun kisah tak kekal selamanya
Cuma ia sewaktu remaja
[Verse 1]
Mentari cerah, beralun kicauan burung meriah
Aku teringat indahnya zaman sekolah
Disana terlihat sekumpulan gadis popular
Diatas anjung pula terlihat kumpulan gangster
Hari pertama biasa hari kenalan
Sorang persorangan nama diperkenalkan
Terdapat ramai gadis manis dalam kelasku
Bagai sekumpulan ratu cantik sedang beratur
Mata lekat pada seorang gadis bernama Liya
Ramai jejaka disekolah gaduh rebutkan dia
Tahunya begitu aku terus buang harapan
Tak mahuku jadi mangsa gugur kerna perempuan
Namun terkejutku dengar cerita yang dah tersebar
Liya terpikat padaku ingin ku jadi pacar
Tiba-tiba Tina kata jangan terus percaya
Liya cuma tunjuk dia boleh pikat semua jejaka
[Chorus]
Dengarkanlah Kisah Cinta Liya
Gadis idamanku zaman remaja
Jalannya tak semanis cinta biasa
Namun akhirnya terus berbunga
Cinta lahir dari rasa benci
Cinta lahir dari sebuah puisi
Namun kisah tak kekal selamanya
Cuma ia sewaktu remaja
[Verse 2]
Sah memang benar
Liya dah dicabar
Kalau dapat aku dalam satu minggu menang besar
Kalau kalah
Liya kena hukum
Beli makanan tuk kawan-kawan sedia maklum
Dari hari Isnin Liya mulakan strategi
Dia cuma ada masa dalam lima hari
Liya dekat padaku duduk disebelah
Mintak aku tulis puisi untuk letak dalam majalah
Aku kata boleh saja sambil beri muka selamba
Esok hantar kalau idea sudah ada
Loceng pun berbunyi lalu aku terus beredar
Tinggalkan Liya dibelakang dengan muka kecewa
Tinggal satu hari godaannya tak ku layan
Liya putus asa dan tunjukkan muka bosan
Liya kata tak pernah dia jumpa orang sepertiku
Sombong, mengada-ngada, jual mahal nanti tak laku
[Chorus]
Dengarkanlah Kisah Cinta Liya
Gadis idamanku zaman remaja
Jalannya tak semanis cinta biasa
Namun akhirnya terus berbunga
Cinta lahir dari rasa benci
Cinta lahir dari sebuah puisi
Namun kisah tak kekal selamanya
Cuma ia sewaktu remaja
[Verse 3]
Dan hari itu aku hantar puisi dimejanya
Puisi tentang cinta yang bukan mainan semata
Disituku tulis bahwa aku tahu niatnya
Namun tetap ku luahkan rasa cintaku padanya
Liya mula sedar dan memohon maaf padaku
Tapi dalam mainan dia benar cinta padaku
Cuma terlalu payah egonya untuk mengaku
Tapi ku tak kisah yang berlalu biar berlalu
Dan yang pasti cinta kami mula bersemi
Ponakan asmara disirami setiap hari
Ramai tak percaya kata Liya sudah berubah
Perubahan gadis terpopular dalam sekolah
Liya serahkan cintanya hanya cuma untuk diriku
Lalu ramai benci ramai pula rasa cemburu
Budak lapor kami berduaan di tempat sunyi
Hingga kami dibuang sekolah dan tak pernah jumpa lagi
[Chorus]
Dengarkanlah Kisah Cinta Liya
Gadis idamanku zaman remaja
Jalannya tak semanis cinta biasa
Namun akhirnya terus berbunga
Cinta lahir dari rasa benci
Cinta lahir dari sebuah puisi
Namun kisah tak kekal selamanya
Cuma ia sewaktu remaja
( Knowno )
www.ChordsAZ.com